Transfood 2.0: Memberdayakan Komunitas Melalui Inovasi Pengolahan Limbah Buah-Buahan

Dari 2 hingga 5 Agustus 2024, bertempat di Desa Pagaruyung, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia, pelaksanaan Program Transfer Ilmu Pengolahan Makanan Lintas-Batas 2.0 (TransFood 2.0) telah dilakukan. Program ini merupakan kolaborasi antara Universiti Putra Malaysia (UPM) dan Universitas Riau (UNRI) dengan tujuan mentransfer ilmu pengolahan limbah buah-buahan kepada komunitas setempat, khususnya dalam mengatasi masalah penumpukan limbah kulit nanas.

Program ini dipimpin oleh Ts. Dr. Mohd Salahuddin Mohd Basri, Dosen Senior di Departemen Teknik Proses dan Makanan, Fakultas Teknik, UPM, dengan dukungan tim dari UPM yang terdiri dari Ts. Dr. Mohd Zuhair Mohd Nor, Prof. Ts. Dr. Rosnah Shamsudin, dan Prof. Madya Dr. Khairul Faezah Md. Yunos. Program ini juga dibantu oleh dua mahasiswa PhD UPM, yaitu Puteri Nurain Megat Ahmad Azman dan Nurul Nadzirah Mohd Yusof, yang memainkan peran penting dalam pelaksanaan kegiatan bersama komunitas. Dari pihak UNRI, Dr. Dewi Fortuna Ayu, Ketua Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, dan juga Dr. Yusmarini berperan penting dalam memastikan kesuksesan program ini.

Pelaksanaan program TransFood 2.0 melibatkan dua modul utama yang telah didaftarkan untuk Hak Cipta. Modul 1 berhubungan dengan produksi bubuk dari limbah buah-buahan, di mana peserta diajari cara mengeringkan kulit nanas dan menggilingnya menjadi bubuk halus. Modul 2 berfokus pada pengembangan peralatan makanan dari bubuk yang dihasilkan pada Modul 1. Bubuk tersebut dicampur dengan polikaprolakton (PCL) untuk menghasilkan produk yang dapat terurai secara hayati seperti piring dan cangkir.

Program dimulai dengan sambutan dari Dyka Ruyung Kelana, Kepala Desa Pagaruyung, yang menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. Acara pembukaan dilanjutkan dengan sesi pengarahan yang menjelaskan tujuan dan dampak program bagi komunitas.

Tujuan utama program ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada komunitas tentang teknik pengolahan limbah buah-buahan yang praktis dan berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan. Melalui demonstrasi yang dilakukan, peserta belajar cara mengeringkan kulit nanas, menggilingnya menjadi bubuk halus, dan mencampurkannya dengan PCL untuk menghasilkan produk yang dapat terurai secara hayati seperti piring dan cangkir. Aktivitas ini dirancang khusus untuk membangun keterampilan baru di kalangan penduduk setempat, sekaligus mendorong mereka untuk menerapkan teknologi ini guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Kegiatan dalam program ini dimulai dari acara pembukaan di mana perwakilan UPM dan UNRI memberikan cinderamata sebagai tanda penghargaan kepada komunitas yang terlibat. Setelah itu, peserta diberikan pengarahan menyeluruh untuk memastikan mereka memahami setiap langkah yang akan diambil dalam sesi praktikal. Dalam sesi praktikal tersebut, peserta diajari cara mengeringkan kulit nanas menggunakan metode pengeringan matahari dan oven sebelum digiling menjadi bubuk halus. Bubuk halus ini kemudian digunakan dalam demonstrasi untuk membuat peralatan biodegradasi, di mana setiap langkah dari pencampuran bubuk dengan polikaprolakton (PCL) hingga proses pencetakan dipraktikkan dengan cermat oleh peserta.

Di akhir program, semua pihak yang terlibat menyatakan komitmen mereka untuk terus mengembangkan ilmu yang telah diperoleh. Semua peserta kini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam memanfaatkan limbah kulit nanas menjadi produk yang bernilai, yang berpotensi meningkatkan taraf ekonomi komunitas Desa Pagaruyung. Program ini tidak hanya memberikan manfaat kepada komunitas, tetapi juga meningkatkan visibilitas UPM dan UNRI di tingkat regional, membuka peluang untuk lebih banyak kolaborasi di masa depan.

Proyek TransFood 2.0 telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dan komunitas, banyak manfaat yang dapat dicapai, termasuk dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal. Dengan kesuksesan program ini, Desa Pagaruyung kini menjadi komunitas percontohan untuk inovasi dan transfer ilmu yang dapat memberikan dampak positif bagi komunitas lainnya.

Berita asli dapat diakses pada https://eng.upm.edu.my/berita/transfood_20_memperkasakan_komuniti_melalui_inovasi_pemprosesan_sisa_buah_buahan-82508